Pola Angin Musim di Indonesia – Negara kita Indonesia terletak di garis khatulistiwa yang membuatnya memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan penghujan. Kita tentu sudah mengetahui bahwa penyebab kedua musim tersebut selain letak Indonesia yang berada di garis khatulistiwa, faktor lainnya adalah karena adanya angin muson atau angin musim.
Pola Angin Musim di Indonesia
Indonesia dilewati oleh dua angin musim yaitu angin musim barat dan musim timur. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda sehingga menyebabkan perbedaan musim. Untuk mengetahui musim yang sedang terjadi, BMKG juga memantau keberadaan kedua angin tersebut.
Dengan peralatan yang sudah semakin canggih seperti satelit maupun weather station atau alat pemantau cuaca dan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang kini kita dapat memantau kedua angin tersebut. Meskipun kita mengetahui adanya kedua angin tersebut, namun apakah kita tahu pola angin musim di Indonesia tersebut? Berikut adalah pola kedua angin musim tersebut :
Angin Muson Barat
Angin muson barat atau muson musim dingin timur laut biasanya bertiup pada bulan Oktober – April di Indonesia, angin ini bertiup saat matahari berada di belahan bumi selatan. Hal ini menyebabkan benua Australia sedang mengalami musim panas dan berakibat pada tekanan minimum sehingga udara di benua Asia akan lebih dingin. Dengan tekanan yang maksimum maka menurut hukum Buys Ballot, angin akan bertiup dari daerah bertekanan maksimum ke daerah yang bertekanan minimum.
Jadi kesimpulannya angin akan bertiup dari benua Asia menuju benua Australia, dan karena menuju Selatan Khatulistiwa / Equator dan angin akan dibelokkan ke arah kiri. Pada masa ini maka Indonesia akan mengalami musim hujan akibat adanya massa uap air yang dibawa oleh angin ini, saat melalui lautan luas di bagian utara yaitu Samudra Pasifik dan Laut Cina Selatan.
Angin Muson Timur
Angin muson timur atau muson musim panas barat daya biasanya bertiup pada bulan April – Oktober di Indonesia ketika matahari berada di belahan bumi utara. Hal ini menyebabkan benua Australia mengalami musim dingin sehingga memiliki tekanan maksimum dan Benua Asia lebih panas dengan tekanan minimum. Dengan hukum yang sama maka angin akan bertiup dari daerah dengan tekanan maksimum ke daerah dengan tekanan minimum.
Jadi kali ini angin akan bertiup dari benua Australia menuju benua Asia dan karena menuju utara Khatulistiwa / Equator maka angin akan dibelokkan ke arah kanan. Pada masa ini di Indonesia akan mengalami musim kemarau akibat angin tersebut melalui gurun pasir di bagian utara Australia yang kering dan hanya melalui lautan yang sempit.